Category Archives: Uncategorised

KAJIAN PENGUKURAN INDEKS KETIMPANGAN GENDER (IKG) – BPS

02 Jan 23
Mulyaningrum
No Comments

Sejak tahun 2010, United Nations Development Program (UNDP) telah melakukan
penghitungan Human Developmen Index (HDI) atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
dengan metode baru. Indikator turunan dari IPM yang menggambarkan kondisi ketimpangan
pencapaian pembangunan gender adalah Indeks Ketimpangan Gender (IKG). IKG
menunjukkan adanya kehilangan dalam pembangunan manusia yang diakibatkan adanya
kesenjangan gender. Kesenjangan yang terjadi disebabkan adanya diskriminasi dari berbagai
aspek seperti kesehatan, pendidikan, dan ketenagakerjaan.

Dalam rangka menyempurnakan hasil kajian pengukuran Indeks Ketimpangan Gender, Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik – Badan Pusat Statistik melakukan diskusi di beberapa universitas di Indonesia. Pusat Studi Wanita – UNPAS terpilih sebagai salah satu narasumber untuk memberikan masukan mengenai pengukuran IKG, yang diwakili oleh Dr. Mulyaningrum, S.E, M.Hum. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada 28 – 29 November 2019, di kampus Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNPAS.

Kegiatan studi mendalam dimaksudkan untuk: (1) Mendiskusikan hasil exercise pengukuran IKG; (2) Menggali referensi atau studi yang telah dilakukan. Dalam diskusi dengan PSW – UNPAS membahas tentang: (a) Apakah hasil exercise sudah sesuai dengan kondisi lapangan? (b) Apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki hasil pengukuran? (c) Apakah Pusat Studi di universitas memiliki penelitian serupa?
(d) Bagaimana hasilnya?

PROFIL PEREMPUAN PASCA BENCANA (Studi Kasus di Kota Garut)

02 Jan 23
Mulyaningrum
No Comments

Tim Penulis: Mulyaningrum; Erni Rusyani Ernawan.

Tim Lapangan: Andre Suryaningprang; Dewi Yuliati Indah

Bencana alam merupakan bentuk tragedi yang tidak dapat diprediksi kapan terjadinya. Ada jenis bencana yang terjadi secara alami, dan ada pula bencana yang terjadi sebagai akibat dari perilaku manusia yang menimbulkan kerusakan alam dan masalah lingkungan. Namun apapun penyebabnya, bencana seringkali memakan korban jiwa dan membawa dampak kerusakan infrastruktur, kehilangan lapangan pekerjaan dan harta benda, serta permasalahan sosial ekonomi lainnya. Provinsi Jawa Barat adalah daerah dengan tingkat kerawanan atau potensi bencana tertinggi di Indonesia. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mencatat, selama periode Januari sampai November 2018 telah terjadi 1.399 bencana alam di Jawa Barat. Kabupaten Garut merupakan daerah yang memiliki risiko bencana nomor dua tertinggi di Jawa Barat, setelah Cianjur. Kelompok yang sangat rentan mendapat imbas dari bencana adalah perempuan. Kerentanan merupakan konsep yang sangat kompleks. Kerentanan yang dialami oleh individu ketika berhadapan dengan bencana dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah perbedaan akses dan kontrol terhadap sumber daya. Akses dan kontrol terhadap sumber daya dibutuhkan oleh individu untuk bertahan hidup, dan memulihkan diri dari kondisi pasca bencana. Permasalahan gender tidak hanya membawa perempuan pada situasi yang lebih rentan ketika bencana. Permasalahan tersebut turut memengaruhi kondisi perempuan pasca bencana, yang umumnya relatif lebih rentan menjadi korban kekerasan. Selain status gender, kondisi sosial, posisi mereka di dalam masyarakat, status pernikahan, status ekonomi, dan keyakinan yang mereka anut juga turut menjadi faktor yang meningkatkan kerentanan perempuan. Peningkatan prevalensi kekerasan seksual berbasis gender (Gender-Based Violence = SGBV) merupakan masalah yang bersumber dari ketimpangan gender. Hal ini akan mengancam perempuan dalam situasi pasca bencana. Oleh karena itu, kegiatan untuk menyusun profil para perempuan pasca bencana menjadi sangat penting, agar diperoleh pengetahuan atas berbagai masalah yang dihadapi dan menfaat lain untuk menurunkan risiko korban bencana.

Buku tentang Perempuan Pasca Bencana ini diterbitkan atas dukungan dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bekerja sama dengan Pusat Studi Wanita – Universitas Pasundan